Tabayyun Kepada Syiah: Saya Dari Anti Syiah Menjadi Simpatisan Syiah

PRAKATA PEMBUKA:
Saya ingin bermain dalam perandaian

Sungguh keberuntungan yang paling besar bagi kita di dalam kehidupan dunia ini adalah dititipkan oleh Allah dari rahim orang tua yang muslim, sehingga kita dapat merasakan manisnya nikmat iman dan islam sedari awal dilahirkan. Karena jika kita tidak ditakdirkan demikian, maka belum tentu kelak kita akan mendapatkan hidayah untuk menjadi seorang mualaf, sekalipun sudah banyak orang yang semaksimal mungkin mendakwahi ajaran islam ke kita. Apalagi jika kita tidak mau berpikiran terbuka atau menutup diri terhadap ajaran baru yang bertentangan dengan keyakinan sendiri, maka yang terjadi kita akan tetap teguh dengan keimanan agama warisan itu sampai akhir hayat. Bahkan dengan besarnya kereligiusan ini malah membuat kita jadi pemuka agama warisan itu.

Perandaian lainnya lagi, jika kita dilahirkan di kota Mekkah-Arab pada masa Rasulullah SAW hidup, dan orang – orang disekitar membisikkan kepada kita: “jangan dekat – dekat dengan Muhammad, dia itu tukang sihir, nanti bisa terpengaruh!, jika kita langsung percaya tanpa bertabayyun terlebih dahulu, tentulah kita akan rugi besar di dunia & akhirat. Nah, begitupun dengan syiah.

Banyak orang yang mengatakan sesat bahkan kafir terhadap mazhab syiah hanya bersumber pada katanya saja tanpa mau bertabayyun terlebih dahulu kepada sumber ajaran syiahnya sendiri. Hal ini jelaslah tidak adil, karena bertabayyun itu harus kepada kedua belah pihak. Jika tidak, maka tentu yang didapat adalah jawaban yang buruknya saja, sebagaimana jika kita bertanya tentang islam kepada orang islamphobia, maka tentu jawabannya selalu buruk.

Maka dari itulah melalui catatan kecil ini saya mengajak kepada anda untuk bertabayyun kepada syiah. Jika anda tidak bersedia, maka jangan sampai anda menyalahkan takdir Allah atas banyaknya dosa besar dan balasannya yang akan menimpa anda di akhirat kelak. Salahkanlah diri anda sendiri, karena saya sudah pernah mengingatkannya namun anda acuhkan begitu saja. [] ANH

SEKAPUR SIRIH:

“Seandainya bukan karena mendengar vonis orang – orang yang mengkafirkan syiah, maka mungkin saya tidak akan mencari tahu tentang syiah dari sumbernya sendiri. Setelah itu, saya tahu bahwa syiah dikafirkan dengan fitnah dan dusta, maka karena hal inilah saya mulai melakukan pembelaan dengan membuat catatan kecil ini yang telah sampai pada rilisan ke 6. Seperti kata pepatah: ‘Tak ada gading yang tak retak’, penulis menyadari bahwa catatan ini masih jauh dari kata sempurna, karena kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT. Oleh karena itu kritik & saran berharga bisa jadi penulis harapkan untuk kebaikan kita semua.


Baca lebih lanjut